Selasa, 28 Desember 2010





Arguni Indah

" Arguni wenum kosi buna menenura " Sepenggal bait lagu dengan menggunakan bahasa irarutu yang artinya " Arguni daerah kecil yang sangat sedih ". Ada apa di balik syair lagu tesebut?. inti dari lagu tersebut adalah orang arguni menginginkan kemajuan daerahnya. Banyak orang beranggapan Arguni susah di bangun. Mari kita buat perbandingan dengan daerah daerah lain yang bisa di bangun di atas papan.

Senin, 27 Desember 2010

Bapak Idris Sirfefa Imam Tua di distrik Teluk Arguni




Bapak Idris Sirfefa dan Hatijah Farisa (Imam Tua di Distrik Teluk Arguni)

Ramah, Santun, sederhana dan berwibawah, mungkin ini kalimat yang pantas buat sosok Almarhum Bapak IDRIS SIRFEFA. Sosok yang penuh berjasa bagi bangsa dan negara ini bisa kita lihat dari betapa gigihnya beliau mengurusi pemulangan jenasah pejuang trikora di sebuah kota kecil di pesisir pantai selatan Irian Jaya, yaiti di Kaimana, dalam pengiriman kembali jenazah para pejuang trikora yang gugur dalam membebaskan Irian Barat.

Keseharian beliau waktu itu adalah membuat peti jenazah serta mengumpulkan dan menyusun jenazah para pejuang di dalam peti, tanpa mengharapkan imbalan sesenpun. Di hari tuanya, beliau menghabiskan sisa hidupnya di tanah leluhurnya di Kampung Wanggita kecamatan Teluk Arguni. Salah satu bakti beliau buat umat muslim di teluk Arguni yaitu pengkaderan terhadap beberapa Imam Seperti Imam Kampung  Tugumawa dan Imam Bofuwer. Satu pesan terakhir dari beliau buat keluarga adalah Asingkan beliau jauh dari Taman Makam Pahlawan Agar Jenazahnya tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Pawai Takbir Menjelang Lebaran di Kabupaten Kaimana

Pawai Takbir Menjelang Lebaran di Kabupaten Kaimana

Rutinitas menjelang lebaran di Kabupaten Kaimana memang sudah menjadi tradisi turun temurun, hal ini dilakukan sudah bertahun tahun. Terkadang Pawai ini membuat lalulintas jalan menjadi lumpuh total, namun menurut masyarakat hal ini sudah biasa, oleh karena itu, bila pawai akan tiba, aktifitas yang lain agak dikesampingkan.

Pawai ini biasanya di ikuti oleh seluruh umat muslim, dengan mengomandangkan Takbir, Tahlil dan Tahmid arak arakan tersebut berjalan mengelilingi kota dan akhirnya menuju luar kota dan akan kembali finish pada tempat yang telah ditentukan oleh panitia.

Pasir Putih di Pedalaman Teluk Arguni





Pasir Putih di tengah hutan belantara Distrik Teluk Arguni Kabupaten Kaimana

Indah namun sulit di jangkau, itulah kalimat yang pantas untuk menggambarkan betapa indahnya pasir putih yang terdapat di Teluk Arguni. Proses perjalanan menuju lokasih pasir putih ini dari ibukota Distrik Teluk Arguni  berhari-hari, karena lokasi pasir putih tersebut terletak di dusun Jaumina, suatu dusun  di tengah hutan, dan perjalanan menuju dusun tersebut dilakukan dengan berjalan kaki. Dusun yang hanya di huni oleh dua Kepala Keluarga. (waktu itu). menurut informasi terakhir dusun tersebut sudah di pindahkan ke pemukiman Pigo.

Untuk mencapai tempat tersebut butuh waktu dan tenaga yang ekstra agar bisa sampai ke tempat ini. bayak pengunjung yang hanya bisa berucap: " Indah memang, namun sulit di jangkau "

Sabtu, 25 Desember 2010


Papeda ( Makanan Khas Orang Papua )

Kenyal dan tidak bakalan habis dukunya, itulah Papeda. Makanan yang satu ini sangat unik, dan sangat menarik, karena makanan ini tidak akan dan tidak pernah enak kalau di makan tanpa lauk. Lauk yang pas untuk makanan satu ini adalah lauk ikan yang dimasak dalam bentuk kuah. Apalagi ikan tersebut dimasak dengan menggunakan bumbu kunyit dan agak pedas. Wah..... pokoknya puas deh.

Senin, 22 November 2010

SMP Negeri 1Teluk Arguni, Kab. Kaimana, Provinsi Papua Barat

SMP  Negeri 1 Teluk Arguni

Bertempat di pedalaman Kabupaten Kaimana, Distrik Teluk Arguni, kampung Wanggita, terdapat sebuah sekolah yang jauh dari perhatian, Merngapa!? sebab tenaga pengajar yang di tempatkan di sekolah ini tidak pernah lengkap. tenaga pengajar yang ada selalu merangkap. 

E.I. Drihandoyo, S.Pd, Sosok kepala sekolah yang rela mengabdi demi kepentingan Bangsa dan Nagara, beliau menjabat sebagai kepala sekolah, dan selama dua tahun belakangan ini beliau menangani tiga mata bidang studi eksat, yaitu Matematika, Fisika dan Biologi. Prihatin memang, 

Prasasti yang tampak terlihat sudah puluhan tahun, Prasasti ini di ukir oleh Hidayat Sirfefa, salah seorang siswa Kelas I SMP Neheri 1 Teluk arguni itu sendiri, dan di awasi oleh kepala sekolah.  R. Riwajanto, nama kepala sekolah kala itu


Taman SMP Negeri 1 Teluk Arguni di Wanggita

Taman ini di bangun odi masa kepemimpinan E.I.Drihandoyo, begitu besar perhatian beliau untuk sekolah tersebut. 

Taman Baca Sekolah saat Istirahat

Taman Baca Sekolah ini jarang di pakai un tuk membaca karena minat baca dari siswa itu sendiri masih kurang,

Sabtu, 20 November 2010

Lebaran di Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat

Masjid  di kampung Coa Distrik Kaimana Kab. Kaimana
Masjid yanag baru di bangun ini di gunakan sebagai akhir dari perjalanan takbiran apa bila lebaran tiba. Dalam takbiran itu ada terdapat kotak amal yang mana uang yang terdapat didalamnya di gunakan untuk pembangunan masjid yang belum selesai.
Suasana Hadratan

Seremonial Hadratan ini biasanya di temukan di Papua saat ada momen acara-acara besar islam, seperti penjemputan Jamaah Haji, siulaturahim ke setiap masjid yang terdapat di kaimana, dengan cara pawai atau arak arakan dalam kota hingga keluar kota.dan ini hanya bisa di jumpai di beberapa kota di papua seperti Sorong, Fakfak dan Kaimana.
Para penabur Hadrat

Penabur Hadrat tidak terpaut pada siapa yang di pilik untuk menabur hadrat, tetapi di lakukan bergantian baik dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa. yang anehnya apabila hadrat berbunya, penaburnya ngak pernah merasa lelah bahkan merasa asik aja.

Suasana jalan raya ketika Hadrat berjalan
Jalan ajan terasa macet saat hadrat berlangsung, tampah suasana di Jalan Utarom Kampung Krroy

Kampung Wanggita, Distrik Teluk Arguni


Kampung Wanggita di masa kepemimpinan Bapak Hatab Sirfefa

Wanggita adalah salah satu kampung yang terletak di sebuah distrik, yaitu Distrik Teluk Arguni. Pada zaman kepemimpinan Kepala Kampung Bapak Hatab Sirfefa, Kampung ini berkembang pesat, banyak masyarakat yang bangga akan kepemimpinan beliau. dengan Bantuan dana sebesar 10 - 20 juta rupiah pertahun, beliau dapat membangun kampung. salah satu bakti beliau yaitu adanya perehapan sanggar PKK kampung dengan menggunakan dana pribadinya.

Kepemimpinan beliau berakhir dan kampungpun berangsur-angsur sepi dan kumuh. Yang menjadi pertanyaan di sini, kemanakah bantuan dana yang jumlahnya 100 juta per tahun untuk kesejahtraan rakyat, khususnya masyarakat kampung wanggita. Apakah di gunakan untuk kesejahtraan rakyat atau kepentingan pengurus kampung saja.

Diharapkan kedepan ada Kepala Kampung yang bisa meneladani figur kepemimpinan Bapak Hatab Sirfefa, demi kesejahtraan dan kemaslahatam masyarakat kampung Wanggita itu sendiri


Bapak Hatab Sirfefa
 
Hatab Sirfefa, lahir di Kaimana pada tahun,1956, pendidikan terakhir SMP persamaan dan mengikuti ujian persamaan SMA, adalah anak dari pasangan Bapak Idris Sirfefa ( Imam Tua di Teluk Arguni ) dan seotang ibu bernama Fatija Farisa, sosok kepala kampung yang pernah mensejahtrakan masyarakat kampung wanggita di masa kepemimpinannya.  beliau tidak mau memiliki sesuatu sebelum warganya terlebih dahulu memiliki barang tersebut, beliau sering memberi motifasi kepada warganya dengan cara bersenda gurau.